GEISHA, BIJI KOPI ASAL PANAMA YANG SANGAT FENOMENAL DI DUNIA

 


Comotincuannya - Mengapa biji kopi Geisha selalu saja berhasil menarik perhatian para barista, apa sebenarnya keistimewaan biji kopi asal Panama ini?

BUKAN kamu saja yang menjadi penasaran akan biji kopi satu ini, hampir semua penikmat kopi pasti tak dapat membendung rasa ingin tau mereka. Bahkan di kalangan barista, biji kopi Geisha seperti primadona yang tak henti diperbincangkan sembari mencari tau dan menerka bagaimana biji kopi asal Panama ini sampai sepopuler seperti sekarang ini. Perjalanan biji kopi Geisha pastinya bukan sebarang setahun dua tahun, dan tentunya ada cerita menarik di balik kisahnya sampai-sampai beberapa barista mempercayakan biji kopi ini untuk diikutkan di kompetisi barista, dan hasilnya sungguh diluar dugaan.

Dari mana pastinya biji kopi Geisha berasal? Ternyata varietas biji kopi Geisha setelah dirunut dan dianalisa pada di tahun 2004, berasal dari desa di Ethiopia yaitu Gesha, sampai ke Panama sebab wabah penyakit karat daun yang melanda negeri tetangga, apakah itu dibawa oleh pedagang atau oleh hal lain. Mengalami perubahan eja mungkin karena saat pelafalannya hampir terdengar vokal “i” maka jadilah dikenal biji kopi Geisha. Tapi kesalahan eja ini merupakan kebaikan si biji kopi di perjalanannya memulai debut di kalangan pecinta kopi. Apakah kesalahan eja ini disengaja atau tidak disengaja, inilah yang menjadi pertanyaan.

Sejarah biji kopi ini dimulai sekitar tahun 1996 oleh ayah-anak Price dan Daniel Peterson, di tahun 2004 biji kopi ini mulai mendapat perhatian lebih dari pecinta kopi internasional setelah dinobatkan sebagai the Best Of Panama (BOP). BOP sendiri merupakan kompetisi cupping kopi yang didirikan sejak tahun 1997 oleh Speciality Coffee Association of Panama (SCAP). Setelah itu, di tahun-tahun berikutnya biji kopi Geisha banyak memenangkan lelang tertinggi di antara biji kopi lainnya pada masanya, dan berhasil membawa banyak barista memenangkan kompetisi manual brewing dengan menggunakan biji kopi geisha.

Geisha atau Gesha, Mengapa Bukan Gorei? Penamaan biji kopi tidak luput dari sejarahnya, dengan demikian barulah dapat diketahui sebab penamaan Geisha ini. Pada tahun 1964-1965 ada misi perjalanan yang dilakukan lembaga organisasi pangan meneliti ketahanan tanaman kopi di Ethiopia, yang pada masa itu beberapa daerah penghasil kopi dihantui wabah karat dan hama. Alhasil sekitar 621 sampel kopi didistribusikan ke banyak lembaga penelitian kopi di dunia. Dan 490 sampel dibagi ke Peru dan Turrialba, Kosta Rika, ke institut yang sekarang disebut CATIE (International Coffee Collection). Dan di sinilah Petersons dari perkebunan La Esmeralda memiliki koneksi untuk mendapatkan benih tanaman kopi Geisha.

Sebelum penamaan menjadi Geisha, sebenarnya sampel biji kopi ini ditemukan di pegunungan Gesha yang tanaman kopi pada masa itu tumbuh liar. Dan pengumpulan sampel biji kopi hasil ekspedisi ini konon dikumpulkan di daerah yang bernama Gorei, namun mengapa penamaannya tidak dinamai Gorei, ataupun bukan Gesha (“Gecha” penulisan ejaan pada masa itu). Dan lebih memilih penamaan Geisha karena lebih familiar, yang pastinya berbeda dan tidak ada maksud untuk mengkaitkan penamaannya dengan sejarah Geisha yang ada di jepang.

Dari mana asal karakter rasa biji kopi Geisha? Kondisi sekitaran tanaman tumbuh menjamin pertumbuhan tanaman kopi varietas Geisha ini berkembang dengan sangat baik disamping perawatan yang juga baik. Iklim juga membantu tanaman Geisha tumbuh dengan ditandainya sekitaran ada bukit, gunung, sungai, jurang, dan lainnya. Ketinggian tanam, tanah vulkanik kaya nutrisi, kesejukan yang tercipta kombinasi sesuai untuk meningkatkan kompleksitas rasa si biji kopi Geisha.

Biji kopi ini memiliki karakteristik yang aromatik, kesimbangan aroma dan rasa terkadang membuat mereka menyangkal, bahwa Geisha hampir tidak mirip dengan kopi. Karakter rasa asam, body yang jernih dan lembut, membuat Geisha dicari penikmatnya. Kompleksitas rasa ini tidak berhenti hanya di situ, beberapa lidah perasa juga menemukan rasa coklat yang samar, asam buah yang hampir hilang, dan begitulah kompleksitas rasa dari Geisha ini.

Adakah Kendala Tanaman Geisha Sebelum Menjadi Biji Kopi? Varietas Geisha ini ternyata sulit untuk tumbuh, terbilang manja karena jika tanaman Geisha tumbuh di bawah 1600 mdpl akan rentan terhadap jamur, namun tumbuh terlalu tinggi di atas 2100 mdpl malahan daun dan ceri kopi akan mudah terbakar sinar matahari. Dan butuh perawatan yang tidak hanya tertata rapi namun butuh perawatan yang ilmiah. Berbeda dari varietas lainnya yang pada umumnya 4-5 tahun sudah panen, Geisha membutuhkan 8 tahun untuk panen.

Jika banyak barista di dalam perbincangan mereka asyik mengobrol tentang sisi mistik si kopi Geisha atau dari harga Geisha yang fantastis. Perlu diingat, coba bayangkan bagaimana seorang petani kopi mendedikasikan diri mereka pada tanaman kopi Geisha selama 8 tahun untuk sajian kopi yang begitu nikmat, atau bagaimana seorang roaster dengan penuh kehati-hatian agar tidak salah roasting biji kopi Geisha yang penuh harap petani kopinya agar sampai ke penikmat kopi seluruh dunia.

Post a Comment

0 Comments